1. Penjadwalan Sumber Daya
Penjadwalan sumber daya adalah
penjadwalan yang berkaitan dengan dengan tenaga kerja, peralatan, material dan
biaya yang merupakan bagian dari Master Schedule/Jadwal Utama atau dapat juga
sebagai bagian yang terpisah darinya sebagai sub schedule.
Untuk proyek yang cukup kompleks,
pemilahan schedule sumber daya dari master schedule dengan detailnya dilakukan
pada sub schedule, adalah langkah terbaik untuk memudahkan monitoring.
Tujuan penjadwalan sumber daya
adalah memastikan jumlah atau jenis sumber daya dapat diketahui lebih awal dan
tersedia bila dibutuhkan. Tetapi bila ketersediaan sumber daya terbatas, maka
biasanya durasi proyek menjadi lebih lambat dari yang direncanakan. Sebaliknya,
dengan menambah jumlah sumber daya, maka durasi proyek dapat dipercepat. Bila
ketersediaan sumber daya mencukupi akan tetapi distribusinya selama
berlangsungnya proyek terjadi fluktuasi, maka hal ini akan mengurangi tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya. Bila jumlah sumber daya yang dimiliki terbatas dan
ketersediaanya tidak mencukupi,
sedangkan durasi adalah batasan kurun waktu proyek, maka penjadwalan
dapat dilakukan dengan cara perataan sumber daya (Resource Leveling).
1.1 Penjadwalan Sumber daya yang terbatas
Sumber daya yang terbatas adalah
salah satu alasan mengapa penjadwalan diperlukan. Penjadwalan dimaksudkan
supaya pelaksanaan proyek tetap dapat
berlangsung, caranya dengan melakukan optimalisasi penggunaan sumber daya
tersebut yang diusahakan juga durasi proyeknya tidak menjadi terlalu terlambat.
Sumber daya yang terbatas karena
ketersediaanya yang memang langka dapat membuat masalah besar bagi pelaksanaan
proyek. Karena hal ini akan mempengaruhi durasi proyek. Makin sedikit jumlah
ketersediaannya, durasi proyek akan semakin lama karena banyak kegiatan yang
tidak dapat dilakukan. Akibatnya adalah adanya sangsi dari pemilik proyek yang
berupa denda atau pemutusan kerja sepihak karena terjadinya keterlambatan proyek.
Oleh karenanya perencanaan sumber daya yang langka seperti peralatan, material
impor, peralatan yang memerlukan impor, harus dijadwalkan sebaik-baiknya agar
durasi kegiatan tidak terganggu.
Ada dua jenis batasan yang harus
diperhatikan dalam penjadwalan proyek, karena batasan tersebut berpengaruh
terhadap waktu kerja dari suatu kegiatan. Dua batasan tersebut adalah:
1. Batasan Hubungan Kegiatan,
batasan yang diakibatkan oleh hubungan antar kegiatan pada beberapa kegiatan.
2. Batasan Kondisi Sumber Daya,
batasan yang diakibatkan oleh ketidaktersediaan sumber daya.
Selain daripada itu ada empat aturan yang dapat diterapkan pada penjadwalan proyek dalam hubungannya dengan alokasi sumber daya yang terbatas, yaitu:
1. Memprioritaskan kegiatan yang mempunyai batasan kegiatan- kegiatan dengan sumber daya maksimum, lalu dilakukan penjadwalan terhadap kegiatan tersebut kegiatan tersebut dengan basis kontinyu
2. Melakukan prioritasisasi pada kegiatan kritis atau mendekati kritis dengan Total Float paling rendah, lalu dilakukan penjadwalan terhadap kegiatan tersebut dengan cara basis kontinyu.
3. Melakukan prioritasisasi pada kegiatan yang memiliki durasi paling pendek, lalu dilakukan penjadwalan terhadap kegiatan tersebut dengan cara basis kontinyu.
4. Setelah salah satu dari ketiga aturan diatas dapat dipenuhi, maka dilakukan pada kegiatan dengan prioritas rendah dengan cara basis terputus, kemudian dilakukan interupsi oleh kegiatan yang lebih tinggi prioritasnya.
1.2 Perataan
Sumber daya (Resources Leveling)
Perataan sumber daya adalah
meratakan frekuensi alokasi sumber daya dengan tujuan memastikan bahwa jumlah
sumber daya dapat diketahui dari awal dan tersedia bila dibutuhkan. Biasanya
bila jumlah sumber daya dikurangi, maka durasi akan bertambah, sebaliknya bila
jumlah sumber daya ditambah, maka durasi akan berkurang. Tujuan dari perataan
sumber daya adalah untuk menjadwalkan kegiatan pada proyek yang disesuaikan
dengan ketersediaan sumber daya dan pola penyebarannya yang logis sehingga
durasi proyek tidak melampaui batas secara berlebihan. Variasi penyebaran
sumber daya dari satu period eke periode lainnya diusahakan dapat tetap pada
suatu batas minimum kebutuhan proyek sehingga hasil yang dicapai dapat memenuhi
sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang ada. Hal lain yang
perlu diperhatikan dalam perataan sumber daya yang terbatas dan yang dibutuhkan
seluruh jumlah durasi dari suatu proyek. Ini disebabkan karena alokasi sumber
daya yang langka dan ketersediaannya terbatas dan harus diprioritaskan.
Bila ketersediannya tidak
mencukupi, pengadaannya akan menimbulkan biaya yang lebih tinggi. Perataan
sumber daya dimaksudkan agar alokasi tingkat pemakaian sumber daya dapat
diketahui sehingga penyelesaian proyek dapat menjadi lebih logis. Dalam
perataan sumber daya diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
ketersediaannya yang akan digunakan pada proyek.
Ada beberapa pola distribusi
sumber daya selama durasi proyek, yaitu:
1. Pola kebutuhan sumber daya
sepanjang durasi proyek dengan bentuk berfluktuasi
2. Pola kebutuhan sumber daya
sepanjang durasi proyek dengan jumlah tetap atau sama.
3. Pola kebutuhan sumber daya
sepanjang durasi proyek dengan bentuk bervariasi.
Metode perataan sumber daya
bertujuan untuk mendapatkan pola kebutuhan sumber daya yang sesuai dan
dibutuhkan oleh proyek. Metode ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Memulai seluruh kegiataan
proyek berada diantara waktu mulai paling awal dan waktu mulai paling lambat,
sehingga durasi proyek tidak akan bertambah.
2. Berdasarkan ketersediaan waktu
yang dibatasi dengan cara mengatur sumber daya yang dibutuhkan dengan jumlah
dan pola penyebarannya yang diatur sedemikian rupa.
3. Berdasarkan pada ketersediaan sumber
daya yang terbatas karena kelangkaan, dengan cara menambah durasi proyek
sehingga proyek dapat menjadi lebih lambat dari yang direncanakan.
4. Berdasarkan penjadwalan dengan membuat diagram
batang non kontinu dengan menginterupsi suatu kegiatan oleh kegiatan lainnya
ReplyDeletePaparan sudah terpenuhi subtansi linkup kajian.
Terimakasih.