Saturday, June 17, 2017

Penjadwalan Proyek - In Bahasa Indonesia

1. Pendahuluan

    Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan sebuah informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progress waktu dalam penyelesaian proyek. Di dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail.
      Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah proses pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapainya hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
   Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai persoalannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan dari proyek itu sendiri.


Secara umum penjadwalan mempunyai beberapa manfaat seperti berikut ini:
  1. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai batasan waktu untuk dimulainya dan diakhirinya proyek.
  2. Memberikan sarana bagi manajemen untuk melakukan koordinasi secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya yang ada.
  3. Memberikan sarana untuk melakukan penilaian kemajuan pekerjaan.
  4. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat diselesaikan tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan.
  5. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam proyek
  6. Merupakan sarana yang sangat penting dalam pengendalian proyek.

Kompleksitas penjadwalan  proyek sangatlah dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
  1. Sasaran dan tujuan proyek itu sendiri
  2. Keterkaitan dengan proyek lain agar dapat terintegrasi dengan Master Schedule proyek.
  3. Dana yang dibutuhkan serta dana yang tersedia
  4. Waktu yang dibutuhkan, waktu yang tersedia serta prakiraan waktu yang hilang dan hari-hari libur yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
  5. Susunan dan jumlah kegiatan proyek proyek serta keterkaitannya.
  6. Waktu untuk kerja lembur dan pembagian shift kerja yang dibutuhkan untuk mempercepat proyek.
  7. Keahlian para tenaga ahli serta kecepatan dalam pengerjaannya.
2. Metode Penjadwalan Proyek
   Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang di inginkan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karenanya variabel-variabel yang mempengaruhinya juga harus di monitor secara ketat. Apabila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka segera dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap pada kondisi yang di inginkan.

3. Waktu dan durasi pekerjaan
    Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu dan kurun waktu (durasi). Bila waktu menyatakan siang/malam, sedangkan durasi menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan  dalam menyelesaikan suatu aktivitas/kegiatan, seperti lamanya kerja dalam satu hari adalah 8 jam. Menentukan durasi suatu kegiatan biasanya dilandasi oleh Volume Pekerjaan dan Produktifitas kelompok kerja/crew yang ada dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Produktifitas dapat diperoleh dari pengalaman suatu perusahaan dalam bentuk Basis data/data base. Sebagai contoh kemampuan crew dalam menyelesaikan pekerjaan dinding bata rata-rata adalah 10 m2/hari, maka produktifitas crew tersebut adalahg 10 m2/hari, sedangkan Volume Pekerjaan dinding bata 240 m2.

Maka:
Durasi pekerjaan dinding bata = Volume pekerjaan / produktifitas crew
                                                 = 240 m2/hari / 10m2/hari
                                                 = 24 hari


4. Bagan Balok / Bar Chart / Gantt Chart
  Bar Chartt ditemukan oleh Henry L Gantt dan Frederick W Taylor dalam bentuk bagan balok, dengan panjang balok yang menyatakan lamanya suatu pekerjaan. Format bagian baloknya dibuat sangat informatif, mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat dibuat mudah dan sederhana.
Bagan balok terdiri atas sumbu Y yang menyatakan kegiatan atau pekerjaan sedangkan sumbu X menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu atau bulan.
Pada bagan ini juga dapat ditentukan milestone atau baseline sebagai bagian target yang harus diperhatikan guna kelancaran proyek.
















5. Kurva S (S-curve) atau Hannum Curve
    Kurva S adalah grafik yang dikembangkan oleh Warren T Hannum atas dasar pengamatan terhadap sejumlah proyek sejak awal hingga akhir proyek.
  Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S menunjukkan kemajuan suatu proyek berdasarkan pada kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang di representasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh proyek. Visualisasi Kurva-S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkan terhadap jadwal rencana.






















No comments:

Post a Comment