Pengendalian
Proyek
1.Pendahuluan
Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen
proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek adalah proses pengendalian
yang memiliki tujuan utama meminimalkan semua penyimpangan yang dapat terjadi
selama proses berlangsungnya proyek.
Definisi Pengendalian (R.J Mockler, 1972) adalah:
Usaha yang sistematis
untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran dan tujuan perencanaan,
merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, melakukan
analisis semua kemungkinan penyimpangan, kemudian melakukan tindakan koreksi
yang dibutuhkan agar sumber daya yang ada dapat digunakan secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan.
Sasaran dan tujuan proyek seperti optimasi kinerja, biaya,
mutu, waktu dan keselamatan kerja harus memiliki standard dan format serta
kriteria sebagai alat ukur, agar dapat melakukan indikasi dalam pencapaian
kinerja proyek.
Alat ukur yang digunakan dapat berupa jadwal, kuantitas
pekerjaan, standar mutu pekerjaan, serta standar keselamatan dan kesehatan
kerja, yang selanjutnya diproses dalam suatu system informasi. Sistem informasi
ini digunakan dalam mengolah data-data yang kemudian dapat menghasilkan informasi
penting yang dapat dipakai di dalam pengambilan keputusan.
Bila hasil dari system informasi mengindikasikan terdapat
suatu penyimpangan terhadap standar yang telah ditentukan, maka tindakan
selanjutnya adalah melakukan tindakan koreksi, contohnya dengan mengubah metode
pelaksanaan, mengeluarkan biaya untuk penambahan alat, material serta tenaga
kerja. Serta dilakukan perbaikan pada jadwal, perbaikan mutu pekerjaan yang
telah disesuaikan dengan standar yang ada dan kebutuhan yang sesungguhnya.
2.Indikator Kinerja
pada sebuah proyek
Untuk memudahkan dalam pengendalian proyek, pengelola proyek
seharusnya memiliki acuan sebagai sasaran dan tujuan dari pengendalian itu
sendiri. Oleh karenanya indicator- indicator tujuan akhir pencapaian proyek
haruslah ditampilkan sejak awal dan dijadikan pegangan selama pelaksanaan
proyek.
Indikator-Indikator yang biasanya menjadi sasaran pencapaian
tujuan akhir proyek adalah kinerja dalam hal biaya, mutu, waktu dan keselamatan
kerja. Berikut ini diuraikan indicator kinerja proyek berupa tampilan grafik
yang akan memudahkan pengelola proyek dalam membaca serta menerapkannya pada
proyek yang sedang berjalan pelaksanaannya.
2.1.Indikator Kinerja
Biaya
Biaya pengelolaan proyek adalah hal yang sangat vital yang
harus dicermati pengendaliannya agar tidak terjadi kerugian- kerugian yang
dapat membuat proyek berhenti atau mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh
tidak adanya pasokan keuangan untuk pembelian material, pembayaran sewa alat,
pembayaran tenaga kerja dan lain sebagainya. Untuk melakukan pemantauan
keuangan proyek maka diperlukan indicator arus kas proyek yang menunjukkan
rencana dan actual dalam penggunaan biaya dalam periode waktu proyek, lihat
gambar di bawah ini.
Gambar 1. Histogram arus kas rencana
Gambar diatas menunjukkan histogram rencana dari anggaran
biaya pelaksanaan proyek seperti, arus kas masuk yang terdiri dari pembayaran
termin oleh pemilik proyek secara periodic selama durasi proyek, sedangkan arus
kas keluarnya terdiri dari Direct cost dan Indirect Cost untuk pembayaran
material, penyewaan alat dan lain
sebagainya yang dikeluarkan selama proyek berjalan.
Selain diagram diatas juga dapat dibuatkan Kurva S sebagai
kurva tolok ukur sebagai indicator arus kas (lihat gambar dibawah).
Gambar 2.0 Kurva S arus kas actual
Perencanaan ini nantinya adalah sebagai tolol ukur bagi
proyek sebagai indicator arus kas proyek sehingga nantinya apabila terjadi
perubahan serta penyimpangan biaya dapat terdeteksi secara cepat dan dapat
segera dilakukan tindakan pencegahan maupun antisipasi agar tidak mendapat
kerugian. Pada gambar 2.0 ditunjukkan 2 kondisi actual untuk arus kas, baik itu
arus kas positif ataupun negative. Untuk membuat kurva diatas, dibuatkan sumbu
Y yang menunjukkan biaya kumulatif yang di plot sepanjang durasi proyek
sehingga akan membentuk Kurva S. Sedangkan untuk melakukan pemantauan terhadap
arus kas, dibuatkan Baseline/acuan setiap periode pembayaran termin atau
disesuaikan dengan kondisi khusus.
2.2.Indikator Kinerja
Biaya
Hal yang berlaku umum pada saat melakukan monitoring dan
evaluasi proyek dalam hal pengendalian waktu adalah Kurva S.
Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, Kurva S
adalah alat monitor dan evaluasi yang informative, apalagi dengan tampilan
kombinasi dengan menggunakan diagram batang, sehingga pengelola proyek dapat
dengan cepat melakukan antisipasi bila terjadi penyimpangan pada proyek. Untuk
mempermudah monitoring dan evaluasi, maka diberikan baseline pada periode
tertentu untuk melakukan prediksi di masa yang akan datang.
Bentuk yang lebih progresif dalam melakukan monitoring dan
evaluasi proyek untuk melakukan pengendalian biaya dan waktu, adalah bentuk
kurva S yang telah dilakukan modifikasi dengan 3 buah indicator, yaitu:
1.Rencana dari volume dan biaya pekerjaan (BCWS)
2.Realisasi dari volume pekerjaan dan rencana biaya (BCWP)
3.Realisasi biaya dan volume pekerjaan (ACWP)
No comments:
Post a Comment